Materialitas Dalam Audit - Economics, Accounting, and Tax ( ECOTAX )

Terbaru

Thursday, November 12, 2015

Materialitas Dalam Audit

Hallo agan2 semua pengunjung setia ecotax blog, kali ini admin ini berbagi info mengenai nilai materialitas  dalam audit. Agan2 udah tau kan apa itu materialitas ? Belum min, Okelah klw gitu tanpa panjang lebar lagi admin akan menjelaskan mengenai Materialitas Dalam Audit.

            Materialitas (SPAP - IAI) adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, yang mungkin dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas informasi tersebut karena adanya penghilangan atau salah saji tersebut.
Terus apakah kita sebagai auditor bertanggung jawab dalam LK yang salah saji. Auditor bertanggung jawab untuk menentukan apakah laporan keuangan salah saji material. Apabila terdapat salah saji material, auditor harus menginformasikannya kepada klien untuk dilakukan perbaikan. Dan berikut ini Tahap – Tahap Penerapan Materialitas :
Langkah 1. Tentukan Judgment Awal Materialitas
Langkah 2. Alokasikan materialitas awal ke segmen-segmen.
(Langkah 1 dan 2 = Perencanaan Lingkup Pengujian)
Langkah 3. Estimasi Total Salah Saji di Segmen
Langkah 4. Estimasi Semua Salah Saji
Langkah 5. Bandikan konbinasi salah saji dengan judgment materialitas.
(Langkah 3 sampai 5 = Evaluasi Hasil)
Cttan : sebagai seorang auditor, auditor perlu menentukan sejak awal jumlah salah saji dalam laporan keuangan yang dianggap material, sehingga nilai materialitas yang diprediksi awal tersebut adalah sebagai pertimbangan atas hasil akhir, dimana nilai materialitas akhir tidak boleh > dari nilai materialitas awal (judgment) sebab dapat mempengaruhi /merubah keputusan sang pengguna LK.
Materialitas adalah konsep yang relatif, bukan konsep absolut. Materialitas bisa berbeda - beda antara satu perusahaan dengan perusahaan lain. Basis penentuan nilai materialitas bisa menggunakan persentase (misalnya sekian % dari laba sebelum pajak) atau nilai langsung (misalnya Rp100.000).

Konsep Materialitas ada 2 yaitu :
a.       Kuantitatif ( besarnya % dari aset)
b.       Kualitatif ( Penyebab Salah Saji)

“Salah saji yang secara kuantitaf terkadang tidak material, namu dilain sisi kualitatif menjadi sangat material”.

Dan yang terakhir adalah hal – hal yang mempengaruhi auditor dalam besarnya nilai materialitas :
1.         Faktor Individu Auditor (seperti : Pengalaman)
2.   Faktor Eksternal Perusahaan ( Seperti : Pandangan Pihak luar terhadap perusahaan, contoh : debitur).
3.       Tingkat Pengaruh Suatu Akun

*** Semakin rendah Materialitas maka semakin banyak bukti yang harus dikumpulkan untuk mendapatkan reasonable assurance.


Sekian dulu pembahasan kita mengenai materialitas dalam audit semoga bermanfaat, dan jangan lupa tinggalkan kritik dan saran untuk membuat blog ini menjdai lebih baik lagi.

No comments:

Post a Comment

Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.