Hallo agan2 semua pengunjung
setia ecotax blog, kali ini admin ini berbagi info mengenai nilai materialitas dalam audit. Agan2 udah tau kan apa itu
materialitas ? Belum min, Okelah klw gitu tanpa panjang lebar lagi admin akan
menjelaskan mengenai Materialitas Dalam Audit.
Materialitas (SPAP - IAI) adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah
saji informasi akuntansi, dilihat dari keadaan yang melingkupinya, yang mungkin
dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang
yang meletakkan kepercayaan atas informasi tersebut karena adanya penghilangan
atau salah saji tersebut.
Terus apakah kita sebagai auditor bertanggung jawab
dalam LK yang salah saji. Auditor
bertanggung jawab untuk menentukan
apakah laporan keuangan salah saji material. Apabila terdapat salah saji
material, auditor harus menginformasikannya kepada klien untuk dilakukan
perbaikan. Dan berikut ini Tahap –
Tahap Penerapan Materialitas :
Langkah 1. Tentukan Judgment Awal Materialitas
Langkah 2. Alokasikan materialitas
awal ke segmen-segmen.
(Langkah 1 dan 2 = Perencanaan Lingkup
Pengujian)
Langkah 3. Estimasi Total Salah Saji di Segmen
Langkah 4. Estimasi Semua Salah Saji
Langkah 5. Bandikan konbinasi salah saji
dengan judgment materialitas.
(Langkah 3 sampai 5 = Evaluasi Hasil)
Cttan : sebagai seorang auditor, auditor perlu menentukan sejak awal jumlah salah saji dalam laporan keuangan yang
dianggap material, sehingga nilai materialitas yang diprediksi awal tersebut
adalah sebagai pertimbangan atas hasil akhir, dimana nilai materialitas akhir
tidak boleh > dari nilai materialitas awal (judgment) sebab dapat
mempengaruhi /merubah keputusan sang pengguna LK.
Materialitas
adalah konsep yang relatif, bukan konsep absolut. Materialitas bisa berbeda - beda antara satu perusahaan dengan
perusahaan lain. Basis
penentuan nilai materialitas bisa menggunakan persentase (misalnya sekian % dari laba sebelum pajak)
atau nilai langsung (misalnya Rp100.000).
Konsep Materialitas ada 2 yaitu :
a.
Kuantitatif ( besarnya %
dari aset)
b.
Kualitatif ( Penyebab
Salah Saji)
“Salah saji yang secara kuantitaf terkadang tidak
material, namu dilain sisi kualitatif menjadi sangat material”.
Dan yang terakhir adalah hal – hal yang mempengaruhi
auditor dalam besarnya nilai materialitas :
1.
Faktor Individu Auditor
(seperti : Pengalaman)
2. Faktor Eksternal
Perusahaan ( Seperti : Pandangan Pihak luar terhadap perusahaan, contoh :
debitur).
3.
Tingkat Pengaruh Suatu
Akun
*** Semakin rendah Materialitas maka semakin banyak
bukti yang harus dikumpulkan untuk mendapatkan reasonable assurance.
Sekian dulu pembahasan kita
mengenai materialitas dalam audit semoga bermanfaat, dan jangan lupa tinggalkan
kritik dan saran untuk membuat blog ini menjdai lebih baik lagi.
No comments:
Post a Comment
Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.