Apa kalian pernah mendengar atau
tidak asing dengan kata Greenshoe atau Overallotment, jika kalian sering
menaruh perhatian pada dunia investasi dan teknologi pasti kalian pernah
mendengarnya. Contohnya saja Facebook dan Dashdoor (Baru Saja IPO) saat
melakukan IPO mereka menggunakan opsi Greenshoe, dan di indonesia BNI juga
menggunakan opsi Greenshoe pada saat divestasi saham mereka (IPO kedua BNI).
Lalu apasih sebenarnya Greenshoe itu ?
Apa
itu Greenshoe ?
Kata Greenshoe sendiri berasal
dari nama sebuah perusahaan yang pertama kali menggunakan opsi ini yaitu Green
Shoe Company yang sekarang bagian dari Wolverine World Wine Inc. Greenshoe
adalah suatu hak bagi underwriter untuk menambah lagi jumlah saham yang akan
dilepas ke publik jika permintaan atas saham tersebut lebih tinggi daripada
yang diprediksi. Umumnya, jumlah saham greenshoe tidak boleh melebihi 15% dari
jumlah saham utama yang akan dilepas.
Sebuah perusahaan memang tidak
bisa sembarangan saja melepas sahamnya ke publik. Agar bisa mendapat hasil
maksimal, calon emiten bersama penjamin pelaksana emisi (underwriter) perlu
menggodok strategi yang tepat. Salah satu strategi yang bisa diterapkan adalah
penggunaan opsi penjatahan lebih atau yang lazim disebut greenshoe.
Kegunaan greenshoe adalah untuk
stabilisasi harga. Sebab, underwriter bisa menambah pasokan saham untuk meredam
fluktuasi harga apabila permintaan terus melonjak. Lazimnya, opsi ini digunakan
dalam penjualan saham yang kemungkinan besar bakal mengalami kelebihan
permintaan. Walau begitu, bila permintaan ternyata minim, opsi ini bisa menjadi
dalih underwriter untuk menghabiskan pasokan saham miliknya. Hingga saat ini, memang tidak banyak perusahaan yang
menggunakan opsi ini saat melepas sahamnya. Apalagi, bila perusahaan itu
ternyata tidak membutuhkan dana yang terlalu besar dari hasil penawaran saham
itu.
Contoh
mengenai penggunaan Opsi Greenshoe:
Saat Facebook IPO Tahun 2012
dengan harga $38, Jika saja saham Facebook diperdagangkan di atas harga IPO $
38 tak lama setelah pencatatan, Underwriter akan menggunakan opsi greenshoe
untuk membeli 63 juta saham dari Facebook dengan harga $ 38 untuk menutupi short
position mereka dan menghindari keharusan untuk membeli kembali saham dengan
harga yang lebih tinggi di pasar.
Namun, karena saham Facebook
turun di bawah harga IPO segera setelah memulai perdagangan, Underwriter
menutupi short position mereka tanpa menggunakan opsi greenshoe pada
atau sekitar harga $ 38 untuk menstabilkan harga dan mempertahankannya dari
penurunan yang lebih tajam.
Semoga informasi diatas dapat
bermanfaat dan jangan lupa untuk terus dukung kami agar kami dapat terus
memberikan informasi bermanfaat dan menarik lainnya di postingan berikutnya
tentang akuntansi, pajak dan investasi.
No comments:
Post a Comment
Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.