Penggunaa
metode penyusutan memprasyaratkan adanya penggunaan yang konsisten ( taat asas
) tanpa memandang tingkat profitabilitas perusahaan dan mempertimbangkan
perpajakan,sehingga diharapkan dapat menyediakan daya banding hasil operasi
perusahaan dari waktu ke waktu.
Dalam praktek akuntansi komersial metode penyusutan dapat digunakan
sebagai pengelompokkan menurut kriteria :
·
Dasar
Waktu
A.
Metode
garis lurus
Inti metode ini
adalah jumlah penyusutan yang sama setiap periode umur
perusahaan.
Contoh :
Sebuah mesin
produksi senilai US$ 40,000 dan diperkirakan masa penggunaannya selama 5 tahun,
maka tarif penyusutannya :
Tarif Penyusutan
= 100 % / 5 tahun = 20 % / Tahun
Besarnya penyusutan
:
Tahun Pertama :
20 % x US$ 40,000
: US$ 8,000
Tahun Kedua : 20 % x US$ 40,000
: US$ 8,000
Dan seterusnya
sampai tahun ke lima dengan tarif dan besar penyusutan yang sama.
B1.Metode Pembebanan
menurun
Inti metode ini adalah
jumlah penyusutan dari tahun ke tahun akan menurun.
Contoh :
Sebuah gedung
benilai US$ 50,000 dan umur manfaat selama 5 tahun dengan nilai residu US$
5,000 , maka besarnya penyusutan adalah :
Besarnya
penyusutan :
Tahun Pertama :
5/15 x US$ 45,000
: US$ 15,000
Tahun kedua : 4/15
x US$ 45,000
: US$ 12,000
Tahun ketiga : 3/15
x US$ 45,000
: US$ 9,000
Tahun empat : 2/15
x US$ 45,000
: US$ 6,000
Tahun Kelima : 1/15
x US$ 45,000
: US$ 3,000
** Alasan kenapa
tidak mengkalikanya dengan US$ 50,000 karena perusahaan menetapkan nilai sisa
perusahaan adalah US$ 5,000, so
Nilai yang kena
penyusutan adalah : 50,000 – 5,000 = 45,000.Klik disini untuk metode penyusutan komersial Ke - 2
No comments:
Post a Comment
Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.