Tinjauan Prinsip
Akuntansi Laporan Laba Rugi Interim
( Dalam Standar Pelaporan Laporan Laba – Rugi
)
Pendapatan : Harus diakui dan
dilaporankan pada periode interim
menggunakan dasar yang sama dengan yang digunakan untuk
pelaporan tahunan.
HPP : Biaya
produk untuk periode interim diakui menggunakan
dasar yang sama dengan yang dilaporan dalam
pelaporan
tahunan, kecuali untuk interim :
·
Estimasi persentase laba kotor dapat digunakan
untuk menentukan harga pokok penjualan interim.
·
Metode penilaian yang terendah antara biaya
perolehan dan pasar memungkinkan pulihnya kerugian karena adanya peningkatan
harga pasar di periode interim berikutnya dalam tahun fiskal yang sama.
·
Sistem biaya standar harus menggunakan prosuder
yang sama dengan pelaporan tahunan kecuali varian kapasitas yang diharapkan
akan diserap pada akhir tahun yang ditangguhkan.
Biaya dan
beban lainya : beban saat terjadi atau
dialokasi di antara beban periode
interim berdasarkan manfaat yang diterima atau
berdasarkan dasar lain yang sistematis dan rasional.
Pajak
Penghasilan : berdasarkan
estimasi tahunan pajak yang efektif.
Pelepasan
segmen atau
Pos luar
biasa, tidak biasa,
Jarang terjadi
dan kontinjen : diakui
dalam periode interim terjadinya.
Perubahan
Akuntansi :
1 Perubahan
pada prinsip akuntansi : diterapkan
pada semua perubahan dimana
laporan
interim diterbitkan.
2. Perubahan
pada estimasi akuntansi : diterapkan hanya untuk periode laporan
interim saat ini dan yang akan datang.
3.
Kesalahan :
penyajian kembali laporan keuangan yang lalu
dengan mengoreksi kesalahan pada laporan
tersebut.
|
Contoh Soal dan Jawaban penggunaan metode harga pokok atau
harga pasar terendah ( lower of cost or market – LCM ) untuk Laporan Interim :
1.
Pada
awal tahun fiskal PT. Cahaya mempunyai 20.000 unit persedian dengan biaya FIFO
sebesar Rp8.000 per unit
2.
Tidak
ada pembelian tambahan selama tahun berjalan.
3.
Penjualan
dan nilai pasar pada akhir kuartal selam tahun fiskal sebagai berikut :
Kuartal
|
Unit Yg dijual
|
Nilai Pasar/
Unit
|
1
2
3
4
|
3.000
4.000
5.000
5.000
|
Rp7.000
6.000
7.000
10.000
|
*** PT. Cahaya tidak yakin mengenai penyebab turunnya nilai pasar dan
menganggap
Itu sebagai hal yang akan permanen. Perusahaan mengakui penurunan
tersebut dalam
kuartal terjadinya.
Analisis Interim Harga Pokok dan Harga Pasar terendah dari Akun
Persediaan
PT. Cahaya :
Kuartal
|
POS
|
Persediaan
|
||
Unit
|
Harga
|
Total
|
||
1
2
3
4
|
Saldo Awal
Persediaan dijual, Kuartal I
Penyesuaian ke Pasar :
( 17.000 unit x ( Rp8.000 – 7.000 )
Saldo Akhir Kuartal I
Persediaan dijual Kurtal II
Penyesuaian ke Pasar :
( 13.000 unit x ( Rp7.000 – 6.000 )
Saldo Akhir Kuartal II
Persediaan dijual, kuartal III
Penyesuaian ke Pasar :
( 8.000 unit x ( Rp6.000 – 7.000 )
Saldo Akhir Kuartal III
Persediaan dijual, kuartal IV
Penyesuaian ke Pasar :
( 3.000 unit x ( Rp7.000 – 8.000 )
Saldo Akhir Kuartal IV
|
20.000
( 3.000 )
17.000
17.000
( 4.000 )
13.000
13.000
( 5.000 )
8.000
8.000
( 5.000 )
3.000
3.000
|
Rp8.000
Rp8.000
( 1.000 )
7.000
Rp7.000
( 1.000 )
6.000
6.000
1.000
7.000
7.000
1.000
8.000 (*)
|
Rp160.000.000
( 24.000.000 )
( 17.000.000 )
Rp119.000.000
( 28.000.000 )
( 13.000.000 )
Rp78.000.000
( 30.000.000 )
8.000.000
Rp56.000.000
( 35.000.000 )
3.000.000
Rp24.000.000
|
(*) ingat bahwa walaupun nilai pasar adalah Rp10.000,
penilaian persediaan tidak dapat
melebihi biaya pokok.
Ket :
( ) : berarti dikurang
thanks
ReplyDeleteSma restu.
Delete