Apa itu Undervalue & Overvalue dalam Saham - Economics, Accounting, and Tax ( ECOTAX )

Terbaru

Thursday, March 11, 2021

Apa itu Undervalue & Overvalue dalam Saham

 

Untuk dapat menghasilkan uang di pasar saham, investor harus memilih saham yang harganya akan naik dari waktu ke waktu. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memilih saham yang dijual dengan harga yang lebih rendah dari nilai saham sebenarnya.. Jenis saham ini dikenal dengan undervalued stock. Ide di balik berinvestasi pada saham yang undervalue adalah bahwa harga saham ini cenderung naik dalam waktu dekat karena dijual dengan harga yang lebih rendah dari nilai saham sebenarnya.


Di sisi lain, sebagian besar investor suka menghindari saham yang dinilai terlalu tinggi (Overvalue Stock), yang dijual lebih tinggi dari nilai intrinsiknya.

 


Warren Buffett Dan Value Investing

Investor ternama Warren Buffet mengambil pendekatan untuk berinvestasi di mana dia berfokus pada membeli saham yang dinilai terlalu rendah (Undervalue). Mengikuti model ini, harga saham meningkat seiring waktu, dan Buffett mendapat untung. Membeli saham berdasarkan apakah itu overvalued atau undervalued dikenal sebagai Value Investing (Investasi Nilai). Premisnya adalah bahwa tidak masalah apa yang dilakukan pelaku pasar lainnya; yang penting adalah apakah Anda membeli saham dengan harga murah (saham yang nilainya terlalu rendah) atau apakah Anda membayar terlalu banyak (saham yang dinilai terlalu tinggi).

 

Menentukan Nilai Saham Suatu Saham

Ada banyak cara yang dapat dicoba oleh investor untuk menentukan apakah suatu saham dinilai terlalu tinggi atau terlalu rendah. Mengetahui harga saat ini mudah - itu adalah harga saham pada perdagangan. Tantangannya adalah dalam menentukan nilai intrinsik saham.

Untuk menentukan nilai intrinsik saham, investor ahli melihat catatan keuangan perusahaan untuk mencoba menentukan seberapa menguntungkan perusahaan di masa depan. Salah satu cara yang populer untuk menganalisis potensi laba suatu saham adalah menggunakan rasio P / E.

 

Apa Itu Rasio P / E?

Rasio harga-pendapatan, yang dikenal sebagai rasio P / E, memberi tahu investor berapa banyak mereka harus berinvestasi untuk mendapatkan uang dari saham tertentu. "P" mewakili Price, atau harga suatu saham saat ini. "E" mewakili pendapatan per saham, atau berapa banyak uang yang bisa diharapkan investor untuk setiap saham di perusahaan. Ini dihitung dengan menggunakan laba per saham dari empat kuartal terakhir saham telah diperdagangkan.


Dengan menggunakan rasio P / E, investor dapat menghitung berapa banyak mereka perlu berinvestasi untuk setiap rupiah pengembalian. Rasio P / E yang rendah dapat menunjukkan bahwa suatu saham saat ini dinilai terlalu rendah. Di sisi lain, rasio P / E yang tinggi berarti bahwa investor mengharapkan pendapatan yang tinggi, yang seringkali dapat menyebabkan saham dinilai terlalu tinggi.


Selain rasio P/E banyak rasio yang dapat anda gunakan untuk membantu anda nilai apakah suatu saham itu udervalue atau overvalue, namun kali ini mimin hanya membahas rasio P/E, dan semoga informasi diatas berguna dan jangan lupa untuk terus dukung kami agar kami dapat terus memberikan informasi bermanfaat lainnya di postingan berikutnya.

No comments:

Post a Comment

Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.