Untuk dapat menghasilkan uang
di pasar saham, investor harus memilih saham yang harganya akan naik dari waktu
ke waktu. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memilih saham yang
dijual dengan harga yang lebih rendah dari nilai saham sebenarnya.. Jenis saham
ini dikenal dengan undervalued stock. Ide di balik berinvestasi pada saham yang
undervalue adalah bahwa harga saham ini cenderung naik dalam waktu dekat karena
dijual dengan harga yang lebih rendah dari nilai saham sebenarnya.
Di sisi lain, sebagian besar
investor suka menghindari saham yang dinilai terlalu tinggi (Overvalue Stock),
yang dijual lebih tinggi dari nilai intrinsiknya.
Warren Buffett Dan Value Investing
Investor ternama Warren Buffet
mengambil pendekatan untuk berinvestasi di mana dia berfokus pada membeli saham
yang dinilai terlalu rendah (Undervalue). Mengikuti model ini, harga saham
meningkat seiring waktu, dan Buffett mendapat untung. Membeli saham berdasarkan
apakah itu overvalued atau undervalued dikenal sebagai Value Investing
(Investasi Nilai). Premisnya adalah bahwa tidak masalah apa yang dilakukan
pelaku pasar lainnya; yang penting adalah apakah Anda membeli saham dengan
harga murah (saham yang nilainya terlalu rendah) atau apakah Anda membayar
terlalu banyak (saham yang dinilai terlalu tinggi).
Menentukan
Nilai Saham Suatu Saham
Ada banyak cara yang dapat
dicoba oleh investor untuk menentukan apakah suatu saham dinilai terlalu tinggi
atau terlalu rendah. Mengetahui harga saat ini mudah - itu adalah harga saham
pada perdagangan. Tantangannya adalah dalam menentukan nilai
intrinsik saham.
Untuk menentukan nilai
intrinsik saham, investor ahli melihat catatan keuangan perusahaan untuk
mencoba menentukan seberapa menguntungkan perusahaan di masa depan. Salah satu
cara yang populer untuk menganalisis potensi laba suatu saham adalah
menggunakan rasio P / E.
Apa
Itu Rasio P / E?
Rasio harga-pendapatan, yang
dikenal sebagai rasio P / E, memberi tahu investor berapa banyak mereka harus
berinvestasi untuk mendapatkan uang dari saham tertentu. "P" mewakili
Price, atau harga suatu saham saat ini. "E" mewakili pendapatan per
saham, atau berapa banyak uang yang bisa diharapkan investor untuk setiap saham
di perusahaan. Ini dihitung dengan menggunakan laba per saham dari empat
kuartal terakhir saham telah diperdagangkan.
Dengan menggunakan rasio P / E,
investor dapat menghitung berapa banyak mereka perlu berinvestasi untuk setiap
rupiah pengembalian. Rasio P / E yang rendah dapat menunjukkan bahwa suatu
saham saat ini dinilai terlalu rendah. Di sisi lain, rasio P / E yang tinggi
berarti bahwa investor mengharapkan pendapatan yang tinggi, yang seringkali
dapat menyebabkan saham dinilai terlalu tinggi.
Selain rasio P/E banyak rasio
yang dapat anda gunakan untuk membantu anda nilai apakah suatu saham itu
udervalue atau overvalue, namun kali ini mimin hanya membahas rasio P/E, dan semoga
informasi diatas berguna dan jangan lupa untuk terus dukung kami agar kami
dapat terus memberikan informasi bermanfaat lainnya di postingan berikutnya.
No comments:
Post a Comment
Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.