Hallo agan2 pengunjung setia blog ecotax, kali ini admin
ingin share mengenai audit proyek, bagi agan2 atau para pemilik proyek perlu
melakukan audit terhadap proyeknya tersebut untuk mengetahui bagaimana kinerja
yang sudah dilakukan oleh perusahaan proyek, dan untuk mempersingkat waktu ini
dia seputar informasi mengenai audit proyek atau audit program.
A.
Arti
dan Proses Audit
Audit
proyek adalah suatu proses yang sistematis untuk mendapatkan dan mengkaji
secara objektif bahan bukti (evidence)
perihal pernyataan ekonomi dan kegiatan-kegiatan lain. Hal ini bertujuan
mencocokkan atau membandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan.
Selanjutnya dari hasil langkah-langkah tersebut disimpulkan suatu pendapat atau
opini dan mengkomunikasikannya kepada pihak yang berkepentingan. Dari
definisi di atas, arti dan proses audit dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Kegiatan audit terdiri
dari langkah-langkah yang sistematis mengikuti urutan yang logis.
2.
Pengkajian dilakukan
secara objektif.
3.
Diperlukan bahan bukti
(evidence), yaitu fakta atau data
berikut informasi yang mendukungnya.
4.
Adanya kriteria sebagai
patokan pertimbangan atau perbandingan.
5.
Adanya kesimpulan yang
berupa pendapat atau opini dari auditor.
B.
Audit
Proyek
Seperti
diketahui bahwa di lingkungan kegiatan pemeriksaan terdapat bermacam-macam
klasifikasi audit, yaitu audit keuangan, operasi, manajemen, program, kinerja (performance), dan lain-lain. Dari
berbagai macam audit di atas, yang akan dibahas di sini adalah yang spesifik
untuk kegiatan proyek, yaitu audit hasil program, yang untuk selanjutnya
disebut audit proyek. Audit proyek ini sebenarnya merupakan salah satu jenis
audit kinerja. Hal ini bukan berarti bahwa proyek tidak memerlukan jenis
pemeriksaan lain, seperti audit keuangan atau audit manajemen. Bagi proyek yang
besar dan kompleks serta menelan sejumlah besar dana maka wajar, bahkan
merupakan keharusan untuk dilakukan audit keuangan, manajemen, operasi dan
lain-lain.
Adapun
definisi audit proyek dari Leo Herbert (1979) adalah sebagai berikut :
1.
Merencanakan,
mengumpulkan, dan mengevaluasi bahan bukti yang cukup jumlahnya, relevan, dan
kompeten.
2.
Dilakukan oleh auditor
yang bebas (independent).
3.
Dengan tujuan audit
yaitu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
·
Apakah manajemen atau
personil suatu perusahaan atau agen yang ditunjuk telah melaksanakan atau tidak
melaksanakan kegiatan?
·
Apakah kegiatan yang
dilakukan memakai norma yang sesuai untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan
oleh yang berwenang?
·
Apakah kegiatan telah
dilakukan dengan cara yang efektif?
4.
Dari bahan pembuktian
di atas auditor menarik kesimpulan atau pendapat dan melaporkan kepada pihak
ketiga dengan :
·
Melengkapi kecukupan
bahan bukti untuk meyakinkan kebenaran isi laporan;
·
Usulan perbaikan untuk
meningkatkan efektivitas proyek.
Dari
definisi di atas terlihat bahwa audit proyek mempunyai ciri-ciri yang tidak
selalu berlaku bagi macam pemeriksaan lain, yaitu :
·
Auditor harus
independen atau bebas;
·
Mempunyai kriteria
untuk dipakai sebagai tolak ukur penilaian hasil program;
·
Menekankan pada hal-hal
yang masih berpeluang untuk diadakan perbaikan.
- Tahap-Tahap
Audit Proyek
Tahap-tahap untuk audit proyek terdiri dari survei
pendahuluan, pengkajian sistem pengendalian manajemen, pemeriksaan terinci, dan
penyusunan laporan.
1. Survei
Pendahuluan
Survei ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai latar belakang dan keterangan yang bersifat umum perihal proyek serta
pendekatan pengelolaannya. Latar belakang ini umumnya menyangkut penjelasan
garis besar aspek-aspek yang berhubungan dengan lingkup kerja proyek,
organisasi, peserta, dan sistem manajemen dari objek yang akan diaudit.
Lingkup kerja:
·
Maksud dan tujuan
adanya proyek.
·
Dimensi lingkup kerja
proyek.
·
Biaya dan jadwal
proyek.
·
Tenaga kerja yang
terlibat.
·
Kegiatan di kantor
pusat dan di lokasi proyek.
Organisasi dan
manajemen:
·
Organisasi perusahaan
induk dan tim proyek.
·
Tanggung jawab dan
wewenang posisi kunci.
·
Para peserta proyek
serta hubungan kerja atau hubungan organisasi di antara mereka.
·
Kebijakan dan prosedur
koordinasi.
·
Sistem perencanaan dan
pengendalian.
·
Arus kerja dan prosedur
pengambilan keputusan.
Dengan adanya informasi umum, auditor akan
memperoleh gambaran garis besar perihal objek yang akan diperiksa. Hal ini
membantu untuk lebih jauh merumuskan tujuan pemeriksaan.
2.
Mengkaji dan Menguji
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem
pengendalian manajemen adalah seperangkat tata cara atau prosedur dan
kebijakan, yang dimaksudkan untuk menjamin semua pihak dalam organisasi
mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan guna mencapai sasaran
perusahaan dengan cara yang efektif dan efisien. Sasaran tersebut ditetapkan
berdasarkan proses perencanaan yang panjang dan pengambilan keputusan oleh yang
berwenang di dalam organisasi. Pada
tahap ini auditor perlu mengadakan pengujian untuk mengetahui apakah peraturan
dan prosedur yang telah diberlakukan tersebut diikuti dengan baik? Apakah
prosedur tersebut cukup efektif untuk mengatur arus kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan? Teknik di atas bila diikuti dengan sungguh-sungguh akan
membantu auditor melihat langsung indikasi kelemahan dan kekuatan sistem
pengendalian manajemen objek yang diperiksa.
3.
Pemeriksaan Terinci
Bila tahap-tahap
survei pendahuluan, pengkajian, dan pengujian sistem pengendalian telah
memberikan cukup informasi kepada auditor untuk merumuskan sasaran pemeriksaan,
maka dilanjutkan dengan tahap pemeriksaan terinci, yaitu tahap di mana
dilakukan tugas utama dalam siklus audit. Di sini dilakukan pengumpulan bukti
dalam jumlah yang cukup, material yang kompeten, relevan, dan berarti sehingga
memungkinkan bagi auditor untuk menganalisis dan membuat kesimpulan.
4.
Penyusunan Laporan
Semua kegiatan
audit terdahulu disimpulkan ke dalam suatu laporan yang berisi antara lain ada
tidaknya penyimpangan pelaksanaan dari kriteria yang telah ditetapkan, disertai
bukti-bukti yang mendukung, akibat dari penyimpangan tersebut khususnya
terhadap pencapaian sasaran proyek dan perusahaan pada umumnya, perkiraan
jumlah kerugian yang ditimbulkan, serta usulan-usulan perbaikan yang mungkin
bisa dilakukan.
Sekian dulu pembahasan kita hari ini mengenai perencanaan keuangan, semoga
bermanfaat dan terus dukung blog ini agar dapat selalu memberikan informasi
menarik dan bermanfaat lainnya bagi agan2 semua.
No comments:
Post a Comment
Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.