Bertambahnya Modal Saham Perusahaan adalah Sinyal Buruk ? - Economics, Accounting, and Tax ( ECOTAX )

Terbaru

Saturday, November 14, 2020

Bertambahnya Modal Saham Perusahaan adalah Sinyal Buruk ?

 

Anda pasti sering melihat informasi tentang perusahaan publik yang melakukan Right Issue dan Private Placement. Kedua kegiatan ini dapat dilakukan oleh perusahaan untuk menambah kecukupan modal mereka melalui penerbitan saham tambahan. Anda dapat melihat total modal saham perusahaan di laporan posisi keuangan (neraca).


 Peningkatan total modal saham yang ditampilkan di neraca perusahaan biasanya merupakan kabar buruk bagi pemegang saham karena hal itu mewakili penerbitan saham tambahan, yang melemahkan nilai saham investor yang ada (yang sudah lebih dulu memegang saham tersebut). Namun, tambahan modal saham dapat menguntungkan investor dalam bentuk peningkatan pengembalian ekuitas melalui capital gain, pembayaran dividen yang lebih tinggi, atau keduanya.

 


                                                                  Source : TD Ameritrade

Apa itu Modal Saham ?

Modal saham adalah jumlah total saham, baik saham biasa maupun preferen, yang mana adalah hak perusahaan publik untuk menerbitkannya. Perbedaan antara saham biasa dan saham preferen adalah jika sebuah perusahaan bangkrut, pemegang saham preferen menerima bagian aset mereka (setelah utang perusahaan dibayar lunas) sebelum pemegang saham biasa menerima milik mereka (jika ada yang tersisa). Saham biasa adalah apa yang biasanya dibeli investor di pasar modal bursa efek, dan perusahaan tidak selalu menawarkan saham preferen.


Modal Saham  adalah jumlah saham yang  beredar atau dimiliki oleh pemegang saham. Jumlah modal saham yang diterbitkan perusahaan pada awalnya dinyatakan dalam akte pendirian perusahaannya, yang merupakan dokumen hukum yang digunakan untuk memulai korporasi. Namun, perusahaan pada umumnya memiliki hak untuk meningkatkan jumlah saham untuk diterbitkan melalui persetujuan dewan direksi. Selain itu, seiring dengan hak untuk menerbitkan lebih banyak saham untuk dijual, perusahaan juga memiliki hak untuk membeli kembali saham yang ada dari pemegang saham.

 

Kerugian dari Peningkatan Modal Saham

Peningkatan dalam total modal saham dapat berdampak negatif terhadap pemegang saham yang ada karena biasanya mengakibatkan dilusi saham. Itu berarti setiap saham yang ada mewakili persentase kepemilikan yang lebih kecil, membuat saham tersebut kurang berharga.


Karena pendapatan perusahaan dibagi dengan jumlah saham yang lebih besar (Jumlah saham lama + Jumlah Saham Baru) untuk menentukan laba per saham (EPS) perusahaan, yang mana  EPS perusahaan akan turun.

 

Anda sebagai investor perlu waspada jika perusahaan terus melakukan penawaran saham tambahan, karena hal ini sering menunjukkan bahwa perusahaan mengalami kesulitan dalam menjaga solvabilitas keuangan dengan pendapatan saat ini dan terus membutuhkan pembiayaan tambahan.

 

Keuntungan dari Penambahan Modal Saham

Meskipun saham terdilusi akibat penambahan modal saham, namun hal ini tidak serta merta berakibat buruk bagi investor. Peningkatan modal perusahaan yang diperoleh dengan menjual saham tambahan dapat membiayai kegiatan perusahaan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Jika perusahaan berhasil menginvestasikan modal dari menjual saham baru, maka capital gain dari harga saham dan dividen yang diterima oleh investor mungkin lebih dari cukup untuk mengkompensasi dilusi saham mereka.

 

oke itu dulu pembahasan kali ini, semoga informasi diatas dapat bermanfaat dan jangan lupa untuk terus dukung kami agar kami dapat terus memberikan informasi bermanfaat dan menarik lainnya tentang akuntansi, pajak dan investasi di postingan berikutnya.

 

No comments:

Post a Comment

Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.