Kamu pasti tidak asing lagi
dengan kata Biaya Operasional/ Operating Expense dan Biaya Modal / Capital Expense.
Apa sih itu Biaya Operasional dan Biaya
Modal ?
Biaya operasional adalah biaya
yang diperlukan/dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari perusahaan. Contoh
biaya operasi, seperti biaya umum dan administrasi, penelitian dan
pengembangan, dan harga pokok penjualan.
Sebaliknya, biaya modal (belanja
modal) adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menciptakan keuntungan di
masa depan. Biaya Modal terjadi ketika perusahaan menggunakan agunan atau
mengambil hutang untuk membeli aset baru atau menambah nilai aset yang ada.
Biaya modal termasuk pembelian
aset tetap, seperti gedung baru, peningkatan fasilitas yang ada, hingga
akuisisi aset tidak berwujud, seperti paten. Biaya operasional dan biaya modal
diperlakukan sangat berbeda untuk tujuan akuntansi dan perpajakan.
Sumber
Gambar : ateosmexicanos.com
Perbedaan
Biaya Operasional dan Biaya Modal
Kedua jenis biaya ini diperlakukan
berbeda dalam hal akuntansi dan perpajakan. Namun, perusahaan terkadang dapat
memilih apakah suatu biaya akan menjadi biaya operasional atau biaya modal,
misalnya, apakah aset yang dibutuhkan lebih baik disewa atau dibeli.
Biaya
Operasional / Operating Expense
Biaya operasional adalah biaya
yang timbul selama kegiatan peusahaan sehari - hari, seperti biaya umum dan
administrasi, penelitian dan pengembangan, dan harga pokok penjualan. Biaya
operasional jauh lebih mudah dipahami secara konseptual daripada biaya modal
karena merupakan bagian dari operasi sehari-hari. Semua biaya operasional
dicatat dalam laporan laba rugi perusahaan sebagai beban pada periode
terjadinya.
Biaya operasional mencakup
berbagai jenis biaya, mulai dari perlengkapan kantor dan biaya perjalanan hingga
biaya perizinan, utilitas, asuransi properti, dan pajak properti. Jika
peralatan & perlengkapan kantor adalah sewaan, bukan dibeli, biasanya
dianggap sebagai biaya operasional. Perbaikan dan pemeliharaan umum aset tetap
yang ada seperti gedung dan peralatan juga dianggap sebagai biaya operasi
kecuali jika perbaikan tersebut akan meningkatkan masa manfaat aset.
Dalam menjalankan usahanya,
suatu perusahaan terkadang memiliki pilihan apakah akan mengeluarkan biaya
operasional atau biaya modal. Misalnya, jika perusahaan membutuhkan lebih
banyak ruang penyimpanan untuk menampung datanya, perusahaan dapat berinvestasi
dalam perangkat penyimpanan data baru sebagai biaya modal atau menyewa ruang di
pusat data sebagai biaya operasional.
Biaya
Modal / Capital Expense
Biaya Modal terjadi ketika
perusahaan membelanjakan uang, menggunakan agunan, atau berhutang untuk membeli
aset baru atau menambah nilai aset yang ada dengan harapan menerima manfaat
lebih dari satu tahun pajak.
Pada dasarnya, biaya modal (belanja modal)
mewakili investasi dalam bisnis. Biaya modal dicatat sebagai aset di neraca
perusahaan dan bukan sebagai biaya pada laporan laba rugi. Aset tersebut
kemudian disusutkan selama total umur aset, dengan biaya penyusutan periode
dibebankan ke laporan laba rugi perusahaan, biasanya setiap bulan.
Akumulasi penyusutan dicatat di
neraca perusahaan sebagai penjumlahan dari semua biaya penyusutan, dan ini
mengurangi nilai aset selama umur aset itu.
Semoga informasi diatas dapat
bermanfaat dan jangan lupa untuk terus dukung kami ahar kami dapat terus
memberikan informasi bermanfaat dan menarik lainnya tentang akuntansi, pajak
dan investasi di postingan – postingan berikutnya.
No comments:
Post a Comment
Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.