Margin of safety adalah prinsip
investasi di mana investor hanya membeli surat berharga (seperti saham) ketika
harga pasarnya jauh di bawah nilai intrinsiknya. Dengan kata lain, ketika harga
pasar suatu saham secara signifikan di bawah dari nilai intrinsiknya menurut
estimasi-mu, perbedaan itu adalah margin of safety. Karena investor dapat
menetapkan margin of safety sesuai dengan preferensi risiko mereka sendiri,
membeli surat berharga (saham) ketika menggunakan perbedaan ini memungkinkan
investasi dapat dilakukan dengan meminimalisir risiko.
Selain itu, dalam akuntansi,
margin of safety, atau safety margin, mengacu pada perbedaan antara penjualan
aktual dan penjualan impas. Manajer dapat memanfaatkan margin of safety untuk mengetahui seberapa banyak penjualan
yang dapat menurun sebelum perusahaan atau proyek menjadi tidak menguntungkan.
Namun kali ini kita akan membahas margin of safety dalam dunia investasi.
Sumber Gambar : Johnenglander.net
Kenal
lebih jauh tentang Margin of Safety ?
Prinsip margin of safety
dipopulerkan oleh investor Amerika kelahiran Inggris yang terkenal Benjamin
Graham (dikenal sebagai bapak Value Investing) dan para pengikutnya, terutama
Warren Buffett dan jika di indonesia adalah Lo Kheng Hong. Investor menggunakan
faktor kualitatif dan kuantitatif, termasuk manajemen perusahaan, tata kelola,
kinerja industri, aset dan pendapatan, untuk menentukan nilai intrinsik suatu
saham.
Harga pasar tersebut kemudian
dijadikan sebagai pembanding untuk menghitung margin of safety. Buffett, yang
sangat percaya pada margin of safety dan telah mendeklarasikannya sebagai salah
satu "landasan investasi", telah dikenal untuk menerapkan diskon
sebesar 50% pada nilai intrinsik saham sebagai target harganya.
Mempertimbangkan margin of
safety saat berinvestasi memberikan perlindungan terhadap kesalahan dalam
penilaian atau perhitungan analis. Namun, hal itu tidak menjamin investasi yang
berhasil, terutama karena menentukan nilai "sebenarnya" dari sebuah perusahaan,
atau nilai intrinsik, sangat subjektif. Investor dan analis mungkin memiliki
metode berbeda untuk menghitung nilai intrinsik, dan jarang sekali mereka
benar-benar akurat dan tepat. Selain itu, sangat sulit untuk memprediksi
pendapatan atau laba perusahaan.
Contoh
Kasus tentang Margin of Safety :
Prinsip Graham mengenai margin
of safety didasarkan oleh kebenaran sederhana. Dia tahu bahwa saham dengan
harga $ 1 hari ini kemungkinan besar bisa dihargai 50 sen atau $ 1,50 di masa
depan. Dia juga menyadari bahwa nilai saat ini sebesar $ 1 bisa turun, yang
berarti dia akan menanggung risiko yang tidak perlu.
Dia menyimpulkan bahwa jika dia
ingin membeli saham maka dia membeli saham dengan harga diskon nilai
intrinsiknya, dia akan membatasi kerugiannya secara substansial. Meskipun tidak ada jaminan bahwa harga saham
akan naik, diskon tersebut memberikan margin of safety yang dibutuhkannya untuk
meminimalkan kerugiannya.
Misalnya, jika dia menentukan
bahwa nilai intrinsik saham XYZ adalah Rp 500, yang jauh di bawah harga sahamnya
saat ini yaitu 780, dIa memberlakukan diskon 20% untuk target harga pembelian
Rp400 saham XYZ. Dalam contoh ini, dia mungkin merasa saham XYZ memiliki nilai
Rp 780 wajar tetapi dia tidak akan mempertimbangkan untuk membelinya karena di
atas nilai intrinsiknya yaitu Rp 500. Untuk benar-benar membatasi risiko
penurunannya, dia menetapkan harga pembeliannya pada 400. Dengan model ini, dia
mungkin tidak dapat membeli saham XYZ kapan saja di masa mendatang. Namun, jika
harga saham turun menjadi Rp 400 karena alasan selain jatuhnya prospek
pendapatan XYZ, dia bisa membelinya dengan percaya diri dan yakin.
Semoga informasi diatas dapat
bermanfaat dan jangan lupa untuk terus dukung kami agar kami dapat terus
memberikan postingan menarik dan bermanfaat lainnya di postingan berikutnya
tentang akuntasi, pajak dan investasi di postingan – postingan berikutnya.
No comments:
Post a Comment
Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.