Banyak orang mulai mengenal trading
saat di mulai berinvestasi di dalam saham, namun banyak juga orang yang sudah
dari awal mengenal apa itu trading. Bagi orang yang memilki tujuan untuk
berinvesatasi dalam jangka panjang mungkin apa yang akan mimin jelaskan disini
tidak akan terlalu banyak bermanfaat bagi teman – teman yang ingin
berinvestasi. Sebab kriteria yang dibutuhkan untuk penilaian investasi tersebut
tidak lagi pada indikator analisis yang dijelaskan pada artikel ini, tetapi
pada keadaan fundamental perusahaan itu sendiri. Jadi jika teman – teman
berpikir untuk mulai berinvestasi, tidak ada salahnya untuk mengetahuai fundamental perusahaan yang bagaimana
yang cocok untuk menerima uang / investasi teman - teman.
Mengenai Indikator analisis sendiri,
disini mimin akan menjelaskan beberapa instrumen yang sering mimin pakai secara
singkat yaitu Stochastic, MACD, RSI, Bollinger Bonds.
1. Stochastic
Stochastic adalah sebuah
indikator oscilator yang berfungsi untuk mengukur kejenuhan pasar . Ingat ada
kalanya pasar akan jenuh beli (overbought) maupun jenuh jual (oversold). pasar
dikatakan overbought bila nilai stochastic diatas 80 , dan
dikatakan oversold jika market bernilai dibawah 20.
Dimana saat pasar jenuh beli (overbought) dengan nilai
stochastic diatas 80 maka berpotensi besar harga turun cukup besar dan
sebaliknya jika saat pasar jenuh jual (oversold) dengan nilai stochastic
dibawah 20 maka berpotensi besar harga akan naik.
2. MACD (Moving Average
Convergence/ Divergence)
Moving Average Convergence / Divergence dapat
diartikan sebagai rata-rata pergerakan dimana yang harus dicari disini yaitu
perbedaan konvergen serta divergennya untuk menentukan penurunan serta kenaikan
harga. MACD juga digunakan untuk mengetahui peralihan tren dari bullish menuju
bearish ataupun sebaliknya.
3. RSI
(Relative Strength Index)
Sama seperti dengan Stochastic, RSI juga berfungsi untuk
mengukur kejenuhan pasar. Namun jika dibandingkan
dengan RSI , stochastic memiliki kelebihan
yaitu memiliki signal beli dan jual. Namun buat yang biasa trading di pasar
yang sedang ranging atau sideways, indikator RSI adalah partner terbaik anda
untuk memprediksi pergerakan harga. Hal ini dikarenakan sinyal yang diberikan indikator ini di
kondisi pasar yang sideways akurat
dan bisa diandalkan.
4. BB (Bollinger Bands)
Bollinger
Bands adalah indikator untuk mengukur tingkat volatilitas pergerakan harga pada
periode tertentu. Bollinger Bands terdiri dari 3 garis yang layaknya pembatas
pergerakan harga yaitu upper band, middle band, dan
lower band.
Titik
penting dari indikator Bollinger Band sebenarnya terletak pada pergerakan
rata-rata harga yang menunjukkan tren jangka menengah dari suatu komoditas/atau
saham, berdasarkan pada jangka waktu trading yang sedang Anda
pantau. Indikator tren ini
dikenal sebagai middle
band. Kebanyakan aplikasi yang memaparkan grafik stock trading
menitikkan garis tengah (middle
band) pada pergerakan harga rata-rata dalam 20 periode.
Garis atas (upper
band) dan garis bawah (lower
band) merupakan alat ukur untuk fluktuasi kenaikan
dan penurunan harga. Kedua garis ini dihitung sebagai dua
penyimpangan/deviasi standar dari garis tengah.
Tapi
perlu diingat Bollinger Bands tidak dapat berdiri sendiri atau dengan kata lain
bukan indikator dalam melakukan aksi, Bollinger Band perlu ditemani indikator
lain seperti RSI ataupun Stochastic.
Oke itulah
mengenai pembahasan kali ini, semoga pengenalan secara singkat tentang
indikator ini dapat membantu anda untuk menyiapkan strategi dalam melakukan
trading. Mimin akan membuat postingan
berikutnya tentang satu per satu indikator diatas pada postingan selanjutnya
secara lebih mendetail dan mudah diaplikasikan. Semoga postingan ini bermanfaat
bagi teman – teman semua dan jangan lupa untuk terus dukung kami dengan
menshare atau komen agar kami dapat terus memberikan postingan – postingan
bermanfaat lainnya.
https://www.membisnis.com/inovasi-10-ide-bisnis-untuk-menghasilkan-banyak-uang/
ReplyDelete