Pada postingan kali ini mimin ingin membahas rasio yang berasal dari data Laporan Posisi keuangan dan Laporan Laba rugi. Disini mimin akan menjelaskan 5 rasio umum yang sering digunakan pada Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi. Berikut ini ke 5 rasio tersebut :
·
Rasio
Perputaran Piutang / Receivables turnover ratio
·
Rasio
Rata Rata Periode Penagihan / Days' sales in receivables ratio
·
Rasio
Perputaran Persediaan / Inventory turnover ratio
·
Rasio
hari Penjualan / Days' sales in inventory ratio
·
Rasio
Pengembalian Ekuitas Pemegang Saham /
Return on stockholders' equity ratio
Empat
rasio di atas memberi tahu kita tentang
kecepatan perusahaan dalam:
·
Mengumpulkan
(menagih) piutang usahanya
·
Menjual
(perputaran) barang persediaan
Kecepatan
di mana perusahaan dapat mengubah piutang dan persediaannya menjadi uang tunai
(kas) sangat penting bagi perusahaan untuk memenuhi gaji, membayar pemasok, dan
membayar kewajiban lancar lainnya ketika jatuh tempo. Dengan kata lain, sebuah
perusahaan dapat memiliki modal kerja yang besar dan rasio lancar yang
mengesankan, tetapi mengharuskan aset lancarnya dikonversi menjadi uang tunai
untuk membayar tagihan.
Oleh
karena itu, rasio perputaran piutang (Receivables turnover ratio) yang tinggi dan
rasio perputaran persediaan (Inventory turnover ratio) yang tinggi lebih baik daripada rasio yang lebih
rendah. Rasio perputaran yang tinggi ini berarti akan ada lebih sedikit hari dibutuhkan
untuk Periode Penagihan (Days' sales in receivables ratio) dan hari Penjualan (Days'
sales in inventory ratio). Lebih sedikit hari dalam Periode Penagihan Piutang
dan hari penjualan lebih baik daripada membutuhkan hari yang lebih banyak.
·
Rasio Perputaran Piutang /
Receivables turnover ratio
Rasio
perputaran piutang menghubungkan penjualan kredit bersih perusahaan dari tahun
terakhir dengan rata - rata jumlah piutang pelanggan kepada perusahaan selama
tahun itu.
Rumus
dari Rasio Perputaran Piutang :
·
Rasio Penagihan Rata – Rata / Days' sales in
receivables ratio
Rasio
Penagihan Rata – Rata menunjukkan jumlah rata-rata waktu yang dibutuhkan dalam
satu tahun terakhir bagi perusahaan untuk menagih piutangnya.
Cara
mudah untuk menentukan rata – rata peridode penagihan adalah membagi 365 (hari dalam setahun) dengan rasio
perputaran piutang, Dengan kata lain, rumus penjualan piutang harian adalah:
·
Rasio Perputaran Persediaan /
Inventory turnover ratio
Rasio
Perputaran Persediaan menunjukkan kecepatan persediaan barang perusahaan
terjual selama satu tahun terakhir. Karena persediaan dilaporkan di neraca
perusahaan sesuai biayanya (bukan harga jual), maka biaya persediaan harus
dikaitkan dengan harga pokok penjualan (bukan penjualan) yang dilaporkan dalam
laporan laba rugi perusahaan.
Berikut
rumus rasio perputaran persediaan:
Karena
ada risiko dan biaya yang terkait dengan penyimpanan persediaan, perusahaan
berusaha keras agar rasio perputaran persediaan
tinggi, dan menjaga persediaannya tidak pernah habis/kosong.
·
Rasio Penjualan Rata - Rata /
Days' sales in inventory ratio
Rasio
Hari Penjualan menunjukkan jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan perusahaan
untuk menjual persediaannya. Tujuannya
agar persediaan tidak butuh lama menginap karena tingginya biaya menjaga
persediaan (termasuk risiko barang rusak atau menjadi usang). Tentu saja, ada
juga biaya karena kehabisan stok. Oleh karena itu, mengelola tingkat persediaan
itu penting.
Cara
mudah untuk menghitung jumlah hari penjualan dalam persediaan adalah dengan
membagi 365 (hari dalam setahun) dengan rasio perputaran persediaan.
Berikut
adalah rumus untuk menghitung penjualan hari dalam persediaan:
·
Rasio Pengembalian Ekuitas
Pemegang Saham / Return on stockholders'
equity ratio
Untuk
perusahaan yang hanya memiliki saham biasa (tidak ada saham preferen) yang
beredar, pengembalian ekuitas pemegang saham dihitung dengan membagi
pendapatannya (laba bersih setelah pajak) selama satu tahun dengan jumlah
rata-rata ekuitas pemegang saham selama tahun yang sama.
Jumlah
ekuitas pemegang saham yang dilaporkan di neraca perusahaan adalah jumlah pada
saat terakhir tahun buku. Di sisi lain, laba bersih setelah pajak adalah jumlah
kumulatif yang diperoleh sepanjang tahun. Oleh karena itu, penghitungan return
on stockholders 'ratio harus menggunakan jumlah rata-rata ekuitas pemegang
saham sepanjang tahun.
Rumus
pengembalian tahunan ekuitas pemegang saham untuk perusahaan dengan hanya saham
biasa adalah:
Itulah
pembahasan kali ini, semoga informasi diatas dapat bermanfaat. Jangan lupa
untuk terus dukung kami agar kami dapat terus memberikan informasi yang
bermanfaat dan menarik lainnya seputar akuntansi, pajak, dan investasi.
No comments:
Post a Comment
Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.