Rasio umum dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - Economics, Accounting, and Tax ( ECOTAX )

Terbaru

Friday, September 25, 2020

Rasio umum dalam Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Laporan Posisi Keuangan adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. yang mana dalam laporan tersebut menunjukkan Aset, Liabilitas(Kewajiban) dan Ekuitas (Modal) perusahaan. Kali ini mimin akan berbagi rasio – rasio tersebut dalam 2 bagian yaitu :

Rasio Likuiditas yang menggambarkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban saat jatuh tempo.

a.    Rasio Modal Kerja (Working Capital Ratio)

Modal kerja didefinisikan sebagai jumlah yang tersisa setelah dikurangi jumlah total kewajiban lancar perusahaan dari jumlah total aset lancar. (Di sebagian besar industri, aset lancar termasuk kas dan aset yang diharapkan dapat berubah menjadi kas dalam kurun waktu satu tahun. Liabilitas lancar adalah kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun.)

 

Rumus dari Rasio Modal Kerja adalah :

 


Umumnya, semakin besar jumlah modal kerja, semakin besar kemungkinan perusahaan dapat membayar pemasok, pemberi pinjaman, karyawan, dll. Pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo. Ini juga berarti berkurangnya stres saat masalah tak terduga muncul. Jumlah modal kerja yang dibutuhkan perusahaan akan bervariasi menurut industri (dan dapat bervariasi menurut perusahaan dalam industri yang sama).

 

b.    Rasio Lancar (Current Ratio)

Rasio lancar didefinisikan sebagai jumlah total aset lancar perusahaan dibagi dengan jumlah total kewajiban lancar perusahaan. Dinyatakan sebagai rumus, rasio lancar adalah:

 


Umumnya, semakin besar rasio aset lancar terhadap kewajiban lancar, semakin besar kemungkinan perusahaan akan mampu membayar kewajiban lancarnya pada saat jatuh tempo.

 

c.  Rasio Cepat / Cair (Quick /Acid Ratio)

Rasio cepat lebih konservatif daripada rasio lancar karena jumlah persediaan perusahaan dan biaya di bayar dimuka tidak termasuk. (Diasumsikan bahwa persediaan dan biaya dibayar dimuka/prabayar tidak dapat diubah menjadi uang tunai dengan cepat.)

 

Akibatnya, hanya aset "cepat" perusahaan yang terdiri dari kas, setara kas, investasi lancar seperti surat berharga, dan piutang dibagi dengan jumlah total kewajiban lancar perusahaan. Untuk perusahaan dengan persediaan (pabrik, pengecer, distributor) rasio cepat dipandang sebagai indikator yang lebih baik (daripada rasio lancar) untuk mengukur kemampuan perusahaan tersebut untuk membayar kewajiban mereka saat jatuh tempo.

 

Rumus dari Rasio Cepat adalah :

 


 

 

Rasio tambahan berdasarkan data dari Neraca, yang mana rasio ini menggambarkan penggunaan utang dan leverage keuangan perusahaan.

 

a.  Rasio Hutang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio /DER)

Rasio hutang terhadap ekuitas menghubungkan jumlah total kewajiban perusahaan dengan jumlah total ekuitas pemegang saham. Rasio hutang terhadap ekuitas adalah membagi jumlah total kewajiban perusahaan dengan jumlah total ekuitas pemegang saham:

 

 


 

b.  Rasio Hutang terhadap Total Aset (Debt to Total Asset Ratio)

Rasio hutang terhadap total aset juga merupakan indikator leverage keuangan. Rasio ini menunjukkan persentase aset bisnis yang telah dibiayai oleh hutang / kreditor. Sisanya berasal dari pemilik bisnis. Secara umum, rasio hutang yang lebih rendah terhadap total aset lebih baik karena diasumsikan bahwa hutang yang relatif lebih sedikit memiliki risiko yang lebih kecil.

 

[Pembahasan kita tentang rasio hutang terhadap ekuitas (Rasio di atas), menyoroti beberapa pro dan kontra menggunakan hutang daripada ekuitas saat membeli aset bisnis.]

 

Rumus dari Rasio Hutang terhadap Total Aset :

 



Semoga informasi di atas dapat berguna, jangan lupa untuk terus dukung kami agar kami dapat terus memberikan postingan – postingan menarik dan bermanfaat lainnya seputar akuntansi, pajak dan investasi.

 

No comments:

Post a Comment

Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.