Tahu Titik Support dan Titik Resistance Suatu Saham - Economics, Accounting, and Tax ( ECOTAX )

Terbaru

Tuesday, September 29, 2020

Tahu Titik Support dan Titik Resistance Suatu Saham

Dalam membeli suatu saham seorang trader saham harus tahu titik resistance dan titik support saham  yang ingin dibeli, sehingga dapat menentukan waktu untuk masuk atau membeli saham tersebut. sebenarnya apa sih titik resistance dan support tersebut ? dan bagaimana menentukannya ?

Titik Support ?

Titik Support adalah batas bawah atau bisa dikatakan titik terendah suatu saham yang sulit untuk ditembus, yang mana saat mendekati titik tersebut harga cenderung akan naik. Support  adalah garis pada grafik pergerakan harga saham - ditampilkan sebagai garis lurus horisontal atau agak miring - yang menunjukkan batas harga saham ketika tidak bisa turun lebih rendah lagi.  titik  support  kerap digunakan para pemain saham untuk mulai membeli saham-saham yang sudah menyentuh garis tersebut. Keputusan beli itu, dengan anggapan bahwa harga saham tersebut tidak akan turun lebih rendah lagi, dan akan naik kembali.

 

Titik Resistance ?

Titik Resistance adalah batas atasnya atau bisa dikatakan titik tertinggi suatu saham yang sulit untuk ditembus, yang mana saat mendekati titik tersebut harga cendung akan turun.  Resistance  adalah garis - mendatar atau agak miring - pada grafik pergerakan harga saham yang umumnya menjadi acuan para pembeli untuk tidak membeli saham yang harganya sudah hampir menyentuh garis  resistance.

 

Cara menentukan Titik Support dan Titik Resistance ?

Ada beberapa cara menentukan titik support dan resistance yang sering digunakan oleh seorang trader saham. namun disini mimin akan berbagi 2  cara menentukan titik support dan resistance yaitu berdasarkan level psikologis dan berdasarkan Swing High – Swing Low.

 

A.     Menentukan titik Support dan Resistance Berdasarkan Level Psikologis

 

Level psikologis biasanya diinterpretasikan sebagai level angka bulat yang mudah diingat, misalnya 100,500,1.000 dan lainnya. Angka bulat secara umum selalu digunakan sebagai acuan pada banyak aspek, termasuk dalam trading saham. Misalkan jika trader memperkirakan level harga saham BMRI untuk 6 bulan mendatang, biasanya tidak mengatakan level 6.175 atau 6.725, melainkan dibulatkan ke angka yang lebih sederhana dan mudah, seperti 6.000 atau 6.700 .

 

Sama halnya jika kita lihat tumpukan Bid Order yang ada di monitor tading, kebanyakan bergerombol pada sekitar level angka bulat, menunggu terjadinya break. Oleh karena itu, ketika harga benar-benar menembus angka-angka seperti ini, maka pergerakannya akan sangat cepat. Pada level-level psikologis, sangat mungkin terjadi break ataupun pullback (harga yang berbalik arah), tidak peduli pada time frame mana yang digunakan saat trading saham.

 

Berikut ini contoh Bid order yang menumpuk pada angka bulat suatu saham :

 




Seperti yang kamu lihat diatas pada saham Bank Mandiri (BMRI), dimana pada harga 5.000 terdapat Bid Order yang  besar yaitu 49.776 lot atau 4.977.600 Lembar  saham yang bisa kita katakan sebagai titik support, dan Bank BRI pada harga 3.000 terdapat Bid Order yang besar yaitu 96.023 lot atau 9.602.300 lembar saham.

 

B.    Menentukan titik support dan resistance berdasarkkan level garis Swing High & Low

Cara  kedua yang sering digunakan untuk menentukan Support dan Resistance adalah memberi tanda pada level-level harga tertinggi (High) atau harga terendah (Low) yang baru terbentuk (pada time frame trading manapun).

 

Aturannya:

·         Jika harga gagal menembus suatu level tertinggi yang baru terbentuk, maka level tersebut adalah swing high dan berlaku sebagai Resistance.

·         Jika harga gagal menembus suatu level terendah yang baru terbentuk, maka level tersebut adalah swing low dan berlaku sebagai Support.

 

Berikut ini contoh menentukan support & resistance berdasarkan swing high dan Swing Low :

 


 

Jika kamu perhatikan, harga akan bereaksi dengan berbalik arah setiap kali kembali pada level-level swing high atau swing low tersebut (perhatikan lingkaran-lingkaran warna hijau & ungu pada gambar di atas). Semakin sering level tersebut "dikunjungi", maka akan semakin kuat level Resistance atau Support tersebut. Trader yang ingin memanfaatkan kondisi pasar sideways (harga naik-turun dalam kisaran terbatas), biasanya akan melakukan buy di dekat level Support, kemudian sell di sekitar Resistance.

 

Oke itulah pembahasan kali ini. Semoga informasi diatas bermanfaat dan jangan lupa untuk terus dukung kami agar kami dapat terus memberikan informasi menarik dan bermanfaat lainnnya seputar Akuntansi, Pajak, dan Investasi di postingan selanjutnya.

No comments:

Post a Comment

Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.