Laporan Arus Kas adalah salah satu dari 5 bagian laporan keuangan. Sejak laporan laba/rugi dan neraca disusun berdasarkan metode akrual, Laporan arus kas memberikan informasi yang diinginkan tentang arus kas perusahaan seperti :
- Arus
kas yang masuk dan lainnya yang baik akan dilaporkan sebagai nilai postif
dalam laporan arus kas
- Arus
kas yang keluar dan lainnya yang tidak
baik akan dilaporkan sebagai nilai negatif dalam laporan arus kas.
Laporan
Arus Kas terdiri dari 3 bagian yaitu :
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
( Operating Activities)
b. Arus Kas dari Aktivitas
Investasi (Investment Activities)
c.
Arus
Kas dari Aktivitas Keuangan (Financial Activities)
Free Cash Flow (FCF) atau Arus kas bebas adalah hasil perhitungan dari jumlah laporan arus kas berikut ini :
- Total arus kas bersih dari aktivitas operasi
- Total arus kas untuk aktivitas investasi, yang digambarkan sebagai capital expenditures atau pembelian properti, Perkebunan, ataupun peralatan.
Dari pengertian
diatas maka formula/rumus dari Free Cash Flow :
Cara menghitung FCF (Free Cash Flow) :
Untuk
dapat memahami lebih dalam tentang FCF mimin disini akan menggunakan laporan
keuangan salah satu perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek :
Seperti
yang kamu lihat dari screen shoot laporan arus kas di atas arus kas bersih dari
aktivitas operasi sebesar Rp 4.079.730 Juta dan arus kas untuk aktivitas
investasi (tepatnya pembelian aset tetap) adalah Rp 347.844 Juta.
Maka
Arus Kas Bebas / FCF = Rp 4.079.730 Juta – Rp 347.844 Juta
= Rp 3.731.886 Juta
Jika
perusahaan menganggap dividen sebagai sebuah kewajiban yang harus dibayarkan
kepada pemegang saham, perusahaan juga dapat memasukkan jumlah dividen yang
dibayarkan untuk mencari arus kas bebas. Yang mana misalnya kita membuat contoh
pembayaran dividen tiap tahun adalah Rp 500.000 Juta. Maka Arus Kas bebas = Rp
4.079.730 Juta – Rp 347.844 Juta – Rp 500.000 juta = Rp 3.231.886 Juta.
Apakah
jumlah Arus kas bebas perusahaan mencukupi tergantung dengan rencana perusahaan
di masa yang akan datang.
Banyak
Analisis keuangan membandingkan jumlah kas bersih dari aktivitas operasi dengan
pendapatan perusahaan (Laba Setelah Pajak). Umumnya mereka mengharapkan kas
bersih dari aktivitas operasi lebih besar dari pendapatan perusahaan, karena
beban penyusutan mengurangi pendapatan tetapi tidak menggunakan uang tunai.
Jika
arus kas bersih dari aktivitas operasi lebih kecil dari pendapatannya hal ini
menimbulkan kekhawatiran. Investor atau analis keuangan yang berpengalaman akan
berusaha menemukan alasannya. Salah satu kemungkinannya adalah bahwa pelanggan
yang membeli barang dengan persyaratan kredit belum membayar hutangnya.
Mungkinkah alasannya karena barang tersebut belum diterima? Kemungkinan lain
adalah perusahaan melakukan pembelian barang dalam jumlah besar, tetapi barang
tersebut belum terjual. Seorang analis yang baik pasti penasaran kenapa
barangnya tidak bisa dijual.
Oke
itu dulu pembahasan kali ini semoga informasi diatas dapat membantu, terus dukung
kami agar kami lebih semangat untuk dapat terus memberikan informasi –
informasi menarik & bermanfaat lainnya tentang akuntansi, pajak dan
investasi.
No comments:
Post a Comment
Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.