Rasio yang umum digunakan dalam Laporan Laba/Rugi - Economics, Accounting, and Tax ( ECOTAX )

Terbaru

Tuesday, September 22, 2020

Rasio yang umum digunakan dalam Laporan Laba/Rugi

Pada postingan kali ini mimin ingin membahas rasio yang bisa kamu temukan di dalam laporan laba rugi. Berikut ini rasio yang bisa kamu temukan atau buat berdasarkan Laporan Laba / Rugi :

·                     Gross Margin

·                     Profit Margin

·                     Earning Per Share

·                     Times Interest Earned (Interest Coverage Ratio)

 

Rasio – rasio diatas sering kali digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan dengan membandingkan rasio tahun ini dan rasio tahun sebelumnya, membandingkan rasio perusahaan industri yang sama, dan lain – lain.

 

Untuk mengenal lebih dalam mengenai rasio – rasio tersebut, mari kita membahasnya satu per satu :

1.   Gross Margin

   Dalam konteks rasio keuangan, istilah Gross Margin adalah persentase penjualan bersih yang     tersisa setelah dikurangi harga pokok penjualan. Dalam konteks ini, Gross Margin dapat dirumuskan sebagai  berikut :

           


    

2.    Profit Margin

 Profit Margin adalah persentase penjualan bersih yang tersisa setelah semua biaya dikurangi dari penjualan bersih yang mana nanti menjadi Laba Bersih(Net Income). Beban yang dikurangkan ke penjualan bersih meliputi:

a.       Harga Pokok Penjualan (HPP)

b.       Beban Penjualan, umum dan Administrasi

c.        Beban Bunga

d.       Beban Pajak (Mungkin Bisa dipakai & Mungkin Tidak)

 

Rumus umum Profit Margin :

 


3.      Earning Per Share

       Khusus untuk ini, terdapat dua keadaan yang membuat perhitungan EPS berbeda, yang mana:

a.       Perusahaan hanya memiliki Saham Biasa

Jika sebuah perusahaan hanya memiliki saham biasa (tidak ada saham preferen, tidak ada Surat berharga yang dapat diubah menjadi saham biasa) dan korporasi tersebut memiliki jumlah saham biasa yang beredar sepanjang tahun buku, perhitungan laba per sahamnya sederhana :

 


b.       Perusahaan Memiliki Saham Biasa & Preferen

Jika suatu perusahaan memiliki saham biasa dan saham preferen dan tidak ada perubahan jumlah saham biasa yang beredar sepanjang tahun, perhitungan EPS memerlukan dua langkah:

                               


4.      Times Interest Earned (Interest Coverage Ratio)

Times Interest Earned, yang juga dikenal sebagai Interest Coverage Ratio, merupakan indikator kemampuan perusahaan untuk membayar bunga atas hutangnya, seperti hutang pinjaman dan hutang obligasi.

Rasio Times Interest Earned dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan sebelum pajak penghasilan dan sebelum beban bunga untuk satu tahun terakhir dengan beban bunga untuk tahun yang sama. Rumus rasio Times Interest Earned adalah:

 


               

Rasio Times Interest Earned yang tinggi memberikan kenyamanan kepada pemberi pinjaman sebab itu menunjukkan peminjam  dapat melakukan pembayaran bunga pada saat jatuh tempo.

 

Oke itulah pembahasan kali ini, semoga informasi diatas dapat berguna dan jangan lupa dukung kami agar kami dapat terus memberikan informasi menarik dan bermanfaat seputar akuntansi, pajak dan investasi.

 

No comments:

Post a Comment

Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.