Pada postingan kali ini mimin ingin membahas rasio yang bisa kamu temukan di dalam laporan laba rugi. Berikut ini rasio yang bisa kamu temukan atau buat berdasarkan Laporan Laba / Rugi :
·
Gross
Margin
·
Profit
Margin
·
Earning
Per Share
·
Times
Interest Earned (Interest Coverage Ratio)
Rasio
– rasio diatas sering kali digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan dengan
membandingkan rasio tahun ini dan rasio tahun sebelumnya, membandingkan rasio
perusahaan industri yang sama, dan lain – lain.
Untuk
mengenal lebih dalam mengenai rasio – rasio tersebut, mari kita membahasnya
satu per satu :
1. Gross Margin
Dalam konteks rasio keuangan, istilah Gross Margin
adalah persentase penjualan bersih yang tersisa
setelah dikurangi harga pokok penjualan. Dalam konteks ini, Gross Margin dapat dirumuskan sebagai berikut :
2. Profit Margin
Profit Margin adalah persentase penjualan bersih yang tersisa setelah semua biaya dikurangi dari penjualan bersih yang mana nanti menjadi Laba Bersih(Net Income). Beban yang dikurangkan ke penjualan bersih meliputi:
a. Harga Pokok Penjualan (HPP)
b. Beban Penjualan, umum dan
Administrasi
c.
Beban
Bunga
d. Beban Pajak (Mungkin Bisa
dipakai & Mungkin Tidak)
Rumus
umum Profit Margin :
3. Earning Per Share
Khusus untuk ini, terdapat dua keadaan yang membuat perhitungan EPS berbeda, yang mana:
a.
Perusahaan hanya memiliki Saham
Biasa
Jika
sebuah perusahaan hanya memiliki saham biasa (tidak ada saham preferen, tidak
ada Surat berharga yang dapat diubah menjadi saham biasa) dan korporasi
tersebut memiliki jumlah saham biasa yang beredar sepanjang tahun buku,
perhitungan laba per sahamnya sederhana :
b. Perusahaan Memiliki Saham Biasa
& Preferen
Jika
suatu perusahaan memiliki saham biasa dan saham preferen dan tidak ada
perubahan jumlah saham biasa yang beredar sepanjang tahun, perhitungan EPS
memerlukan dua langkah:
4. Times
Interest Earned (Interest Coverage Ratio)
Times Interest Earned, yang juga dikenal sebagai
Interest Coverage Ratio, merupakan indikator
kemampuan perusahaan untuk membayar bunga atas hutangnya, seperti hutang pinjaman dan hutang obligasi.
Rasio Times Interest Earned dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan sebelum pajak penghasilan dan sebelum beban bunga untuk satu tahun terakhir dengan beban bunga untuk tahun yang sama. Rumus rasio Times Interest Earned adalah:
Rasio Times Interest Earned yang tinggi memberikan kenyamanan kepada pemberi pinjaman sebab itu menunjukkan peminjam dapat melakukan pembayaran bunga pada saat jatuh tempo.
Oke
itulah pembahasan kali ini, semoga informasi diatas dapat berguna dan jangan
lupa dukung kami agar kami dapat terus memberikan informasi menarik dan
bermanfaat seputar akuntansi, pajak dan investasi.
No comments:
Post a Comment
Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.