Analisis Struktur Modal Perusahaan - Economics, Accounting, and Tax ( ECOTAX )

Terbaru

Thursday, November 5, 2020

Analisis Struktur Modal Perusahaan

 

Jika kamu adalah seorang investor saham yang menyukai perusahaan dengan fundamental yang baik, maka Laporan Posisi Keuangan (neraca) yang kuat penting untuk dipertimbangkan saat mencari peluang investasi. Dengan menggunakan tiga jenis pengukuran yang umum seperti  modal kerja, kinerja aset, dan struktur modal — dengan 3 jenis pengukuran diatas kamu dapat mengevaluasi kekuatan neraca perusahaan, dan kualitasnya sebelum memutuskan investasi

Penggunaan hutang dan ekuitas perusahaan secara bijaksana adalah indikator kunci dari neraca yang kuat. Struktur permodalan yang sehat yang mencerminkan tingkat hutang yang rendah dan jumlah ekuitas yang tinggi merupakan tanda positif dari kualitas investasi. Postingan kali ini berfokus pada analisis neraca berdasarkan struktur modal perusahaan.

Pengertian Struktur Modal Perusahaan



Struktur modal menggambarkan gabungan modal jangka panjang suatu perusahaan, yang terdiri dari kombinasi hutang dan ekuitas. Struktur modal adalah jenis pendanaan permanen yang mendukung pertumbuhan perusahaan dan aset. Dinyatakan dalam rumus, struktur modal sama dengan total kewajiban hutang ditambah total ekuitas pemegang saham :

 


Hutang (Debt)

Hutang yang kita bicarakan di sini bukan pengertian hutang yang secara umum kamu ketahui.Diskusi. Literatur investasi sering kali menyamakan hutang perusahaan dengan kewajibannya; Namun, ada perbedaan penting antara kewajiban operasional dan kewajiban hutang. Yang terakhir inilah yang membentuk komponen hutang dari struktur modal, meskipun analis riset investasi tidak setuju tentang apa yang merupakan kewajiban hutang tersebut.

Banyak analis mendefinisikan komponen hutang dari struktur modal sebagai hutang jangka panjang; akan tetapi, definisi ini terlalu sederhana. Sebaliknya, porsi hutang dari struktur modal harus terdiri dari pinjaman jangka pendek (wesel bayar), hutang jangka panjang, dan dua pertiga (aturan praktis) dari jumlah pokok sewa operasi dan saham preferen yang dapat ditebus.

Saat menganalisis neraca perusahaan, investor berpengalaman akan bijaksana untuk menggunakan total hutang yang komprehensif ini.

 

Ekuitas (Equity)

Porsi ekuitas dari hubungan hutang-ekuitas paling mudah untuk didefinisikan. Dalam struktur modal, ekuitas terdiri dari saham biasa dan saham preferen ditambah saldo laba. Ini dianggap sebagai modal yang diinvestasikan dan muncul di bagian ekuitas pemegang saham di neraca.

 

Rasio yang dapat digunakan dalam Struktur Modal

Secara umum, analis menggunakan tiga rasio untuk menilai kekuatan struktur permodalan suatu perusahaan. Dua yang pertama adalah rasio yang populer, yaitu rasio utang (Debt Ratio) - total utang dibagi total aset dan rasio utang terhadap ekuitas (D / E Ratio) - total utang terhadap total ekuitas pemegang saham. dan yang terakhir, rasio ketiga, rasio kapitalisasi (Capitalization Ratio) — hutang jangka panjang dibagi dengan (hutang jangka panjang ditambah ekuitas pemegang saham)- yang memberikan gambaran penting tentang posisi modal perusahaan.

 

Hubungan Antara Hutang dan Ekuitas

Sayangnya, tidak ada rasio hebat untuk menilai perpaduan hutang dan ekuitas terbaik untuk digunakan sebagai panduan. Apa yang mendefinisikan perpaduan yang sehat/terbaik antara hutang dan ekuitas bervariasi sesuai dengan jenis industri, lini bisnis, dan tahap perkembangan perusahaan.

Namun, karena investor lebih baik/nyaman memasukkan uangnya ke perusahaan dengan neraca yang kuat, maka masuk akal bahwa struktur modal yang baik adalah harus mencerminkan hutang lebih rendah dari ekuitas itu sendiri.

Perusahaan dengan struktur modal dimana hutangnya lebih tinggi dari ekuitasnya mungkin saja sudah mencapai masa akhir hidup perusahaan, sebab pemberi pinjaman membatasi kebebasan bertindak manajemen (perusahaan); atau dapat mengalami penurunan profitabilitas sebagai akibat dari pembayaran biaya bunga yang tinggi. Selain itu, perusahaan dapat mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban operasi dan hutangnya selama periode kondisi ekonomi yang merugikan. Tentu saja, skenario terburuk mungkin terjadi jika sebuah perusahaan perlu menyatakan kebangkrutan.

 

Semoga postingan ini dapat berguna, dan jangan lupa untuk terus dukung kami agar kami dapat terus memberikan postingan – postingan menarik lainnya tentang akuntansi, pajaka dana investasi di postingan berikutnya.

No comments:

Post a Comment

Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.