Setiap perusahaan di seluruh
dunia dapat menggunakan penetapan harga tetap (Fixed Pracing) atau Book
Building sebagai mekanisme untuk memberi/memutuskan harga saham mereka pada
saat pertama kali pencatatan saham perdana (IPO). Namun seiring berjalannya
waktu, mekanisme harga tetap (Fixed Pricing) ditinggalkan dan book building
menjadi mekanisme de facto yang digunakan dalam penentuan harga saham saat
melakukan penawaran umum perdana (IPO). Pada pembahasan kali ini, kita akan
mempelajari bagaimana proses Book Building bekerja, yaitu bagaimana harga saham
ditentukan dalam IPO.
Apa
sih itu Book Building ?
Book building adalah mekanisme
penemuan harga yang digunakan di pasar saham saat menentukan harga saham untuk
pertama kalinya. Ketika saham ditawarkan untuk dijual dalam IPO, itu bisa
dilakukan dengan harga tetap. Namun, jika perusahaan tidak yakin tentang harga
tetap (Fixed Pricing) untuk memasarkan sahamnya, perusahaan dapat memutuskan
kisaran harga daripada langsung memberikan angka pastinya. Proses menemukan
harga dengan memberikan kisaran harga kepada investor dan kemudian meminta
mereka untuk menawar disebut proses Book Building. Ini dianggap sebagai salah satu
mekanisme penetapan harga saham yang paling efisien di pasar perdana. Ini
adalah metode yang disukai yang direkomendasikan oleh semua bursa saham di
dunia.
Sumber Gambar : Investopaper.com
Alur/Proses
di dalam Book Building ?
Proses rinci Book Building
adalah sebagai berikut:
1. Penunjukan
Bankir Investasi:
Langkah pertama dimulai dengan menunjuk bankir investasi (dimana dapat kita
katakan juga sebagai penjamin emisi). Bankir investasi melakukan uji /
investigasi. Mereka mengusulkan besarnya modal yang harus dimiliki oleh
perusahaan. Kemudian mereka juga mengusulkan batasan harga untuk saham yang
akan dijual. Apabila manajemen setuju dengan proposisi bankir investasi, maka
prospektus diterbitkan dengan kisaran harga yang disarankan oleh bankir investasi.
Kisaran harga terendah dikenal sebagai harga dasar sedangkan harga tertinggi
dikenal sebagai harga batas tertinggi. Harga akhir di mana saham memang
ditawarkan untuk dijual setelah seluruh proses book building disebut harga
cut-off.
2. Mengumpulkan
Tawaran:
Investor di pasar diminta untuk menawar untuk membeli saham. Mereka diminta
untuk menawar jumlah saham yang mereka ingin beli pada berbagai tingkat harga.
Tawaran ini bersama dengan jumlah uang pembelian saham yang diserahkan kepada
bankir investasi. Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun bankir investasi yang
terlibat dalam pengumpulan penawaran. Sebaliknya, bankir investasi dapat
menunjuk sub-agen untuk memanfaatkan jaringan mereka terutama untuk menerima
tawaran dari kelompok individu yang lebih besar.
3. Penemuan
Harga: Setelah
semua tawaran dikumpulkan oleh bankir investasi, mereka memulai proses penemuan
harga. Harga akhir yang dipilih adalah harga rata – rata tertimbang dari semua
penawaran yang telah diterima oleh bankir investasi. Harga ini dinyatakan
sebagai harga cut-off.
4. Mempublikasikan: Untuk kepentingan
transparansi, bursa saham di seluruh dunia mengharuskan perusahaan untuk
mempublikasikan rincian penawaran yang diterima oleh mereka. Ini adalah tugas
bankir investasi untuk melakukan iklan/pengumuman yang berisi detail tawaran
yang diterima untuk pembelian saham selama jangka waktu tertentu (katakanlah
seminggu). Regulator di banyak pasar juga berhak untuk memverifikasi secara
fisik permohonan penawaran jika mereka menginginkannya.
5. Penyelesaian: Terakhir, jumlah permohonan
yang diterima dari berbagai penawar harus disesuaikan dengan saham yang harus
dibagikan. Misalnya, jika bidder telah menawar dengan harga yang lebih rendah
dari harga cut-off, maka surat panggilan harus dikirim untuk meminta saldo uang
yang kurang dibayarkan. Di sisi lain, jika bidder telah menawar dengan harga
yang lebih tinggi daripada cut-off, pengembalian dana perlu diproses untuk
mereka. Proses penyelesaian memastikan bahwa hanya jumlah cut-off yang
dikumpulkan dari investor sebagai pengganti saham yang dijual kepada mereka.
Selain
Book Building ada juga yang namanya Book Building Partial, dimana Book Building
Partial adalah variasi lain dari proses Book Building. Dalam proses ini,
alih-alih mengundang penawaran harga saham dari masyarakat umum, bankir
investasi justru mengundang penawaran harga saham dari lembaga terkemuka
tertentu. Berdasarkan penawaran mereka, harga rata-rata tertimbang dibuat dan harga
cut-off ditentukan. Harga cut-off ini kemudian ditawarkan kepada investor ritel
sebagai harga tetap. Oleh karena itu, penawaran hanya terjadi di tingkat
kelembagaan dan bukan di tingkat eceran.
Ini
juga merupakan mekanisme yang efisien untuk menemukan harga. dengan biaya dan
kerumitan yang ada dalam melaksanakan book building partial secara substansial
rendah.
Oke,
Semoga informasi diatas bermanfaat dan jangan lupa untuk terus dukung kami agar
kami dapat terus memberikan informasi bermanfaat dan menarik lainnya seputar
akuntansi, investasi dan pajak di postingan – postingan berikutnya.
No comments:
Post a Comment
Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.