Bersama PSAK 71 dan 73, PSAK 72 juga mulai diberlakukan sejak awal tahun 2020 tepatnya 1 januari 2020. Mimin kali ini ingin mengenalkan pada kalian mengenai PSAK 72 yang katanya sih peraturan tersebut merugikan industri properti.
Sebenarnya Apa
sih PSAK 72 itu ?
PSAK 72 berisi tentang Pengakuan Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan merupakan adopsi IFRS 15 yang telah berlaku di Eropa sejak Januari 2018.
PSAK
72 merupakan PSAK bersih – bersih karena mengganti banyak standar sebelumnya.
Beberapa standar yang dicabut dengan terbitnya PSAK 72 adalah PSAK 23 tentang
Pendapatan, PSAK 34 tentang Kontrak Konstruksi, ISAK 10 tentang Program
Loyalitas Pelanggan, ISAK 21 tentang Perjanjian Konstruksi Real Estate, serta
ISAK 27 tentang Pengalihan Aset dari Pelanggan.
Bagaimana sih
pengakuan Pendapatan pada PSAK 72 ?
Jika pada PSAK 23 pengakuan pendapatan
berbasis pada perpindahan risiko, pada PSAK 72 pengakuan ini berbasis pada
perpindahan kontrol yang menyebabkan entitas dapat mengakui pendapatannya lebih
cepat atau lebih lambat.
Dengan
kata lain penyajian Laporan Keuangan dalam PSAK 72
mensyaratkan entitas untuk mengukur pendapatan dari kontrak dengan pelanggan
berdasarkan jumlah imbalan yang diperkirakan menjadi hak entitas dalam
pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan.
Berdasarkan
standar baru ini, pengakuan pendapatan bisa dilakukan secara bertahap sepanjang
umur kontrak (over the time) atau pada titik tertentu (at a point of time).
Namun, pengakuan pendapatan bertahap tidak bisa diterapkan kepada sembarang
kontrak. Ada syarat-syarat terkait konsumsi manfaat oleh pelanggan, peningkatan
nilai aset di sisi pelanggan, serta kesepakatan tahap pembayaran kontrak. Jika suatu kontrak tidak memenuhi
syarat-syarat tersebut, pendapatan kontrak itu baru bisa diakui saat terjadi
penyerahan aset (at a point of time).
Apa syarat – syarat untuk pengakuan Pendapatan
Kontrak ?
Berikut ini beberapa syarat suatu kontrak dapat diakui pendapatan :
1. para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak secara tertulis atau lisan sesuai dengan praktik bisnis pada umumnya serta berkomitmen untuk melaksanakan kewajiban mereka masing-masing.
Perbedaan pengakuan pendapatan dan beban
ini tentu berpengaruh terhadap perhitungan pajak penghasilan (PPh) badan.
Perbedaan pada waktu pengakuan pendapatan
antara ketentuan perpajakan dan PSAK perlu dijembatani dengan pembuatan kertas
kerja rekonsiliasi. Perbedaan pengakuan pendapatan tentu memengaruhi pengakuan
secara langsung biaya yang terkait dengan pendapatan dan harga pokok penjualan.
Kertas kerja rekonsiliasi tidak hanya dibutuhkan untuk perhitungan PPh tetapi
diperlukan dalam pelaporan pajak pertambahan nilai (PPN) sebagai kontrol atas
penjualan.
Hingga saat ini belum ada ketentuan perpajakan mengenai penerapan PSAK 72, maka
itu entitas perlu berdiskusi dengan konsultan pajak entitas ataupun jika enitas
tidak memiliki konsultan pajak pribadi, maka Tax & Accouting Officer perlu
mengetahui lebih dalam tentang PSAK 72 dan perpajakannya. Jika kamu ingin
mengetahui lebih jauh tentang PSAK 72 kamu dapat mengikuti kelas PSAK 72 dengan
mengklik link ini.
Semoga informasi diatas dapat membantu,
jangan lupa untuk terus dukung kami dengan memberikan kritik dan saran kalian
agar kami dapat terus memberikan memberikan postingan – postingan bermanfaat
dan informatif lainnya.
No comments:
Post a Comment
Sebagai pengunjung blog yg baik jgn lupa y tinggalkan komentar, saran atau y itu gak usah dibilang agan2 semua tau kan, agar blog ini bisa terus memberikan informasi pada agan - agan semua.